Jakarta – Sabtu 19 Oktober 2019, WIMA mengikuti kopi darat (kopdar) komunitas yang diadakan oleh Talent Story dengan mengusung tema Digital Marketing. Talent Story merupakan komunitas networking berbasis Linkedin yang mewadahi para penggiat diskusi untuk dapat saling bertatap muka dan berbagi informasi serta pengalaman yang telah dialami.
Dhani, selaku pendiri Talent Story menyatakan bahwa agenda kopdar ini merupakan agenda ke empat dalam rangkaian agenda kopdar yang diadakan oleh Talent Story dan akan terus berlanjut guna memperluas networking dan wawasan. Hal ini didukung oleh Delvy, pemilik dari Baur Space selaku tempat kopdar kali ini diadakan.
“Saya memang menyukai kegiatan diskusi seperti yang diadakan oleh Talent Story ini, untuk itu Baur Space sangat terbuka jika ada komunitas yang ingin melakukan kegiatan serupa” jelasnya.
Acara yang dipandu oleh Merry Christuti selaku penggiat Linkedin berlangsung menarik dengan dilakukannya sharing pengalaman tiap partisipan dari berbagai macam background. Mulai dari Businessman, CEO, Direktur, Manajer, karyawan hingga mahasiswa berdiskusi dan berbagi dalam agenda ini. Tidak hanya itu, agenda kopdar ini juga diisi dengan pemberian materi mengenai Digital Marketing dan Digital Branding oleh Bugi dan Dessy selaku pakar dimasing-masing bidang.
Digital Marketing yang selama ini dilakukan terkadang baru memaksimalkan fungsi alat digital (online) saja. Padahal menurut Bugi, jika kita melakukan digital marketing secara menyeluruh akan berdampak sangat besar terhadap pertumbuhan usaha.
“Kita selama ini hanya bayar ke online tools seperti facebook, instagram, dan platform serupa tanpa mendapatkan hal terpenting dalam digital marketing. Database.” Ungkap Bugi dalam pemberian materi.
Bugi menambahkan, dalam dunia digital marketing, database seperti alamat email adalah barang mahal yang dijadikan acuan dalam menentukan market strategy.
“Para pelaku bisnis yang telah mengusung digital marketing dengan gampangnya mendapatkan alamat email kita hanya dengan iming-iming akses atau bahkan voucher promo, padahal dari alamat email kita tersebut mereka dapat melakukan banyak hal” paparnya.
Seirama dengan materi mengenai digital marketing, digital branding khususnya personal branding penting dilakukan di era industri 4.0 ini. Dessy menjelaskan kebanyakan kaum milenial pada saat ini sangat ekspresif dalam menggunakan sosial medianya tanpa menyadari bahwa dirinya sedang membangun personal branding dalam media sosial tersebut.
“Dampaknya apa? Banyak HR Manager yang akhirnya memutuskan untuk tidak meng_hire_ calon karyawan tersebut walau kompeten karena personal branding yang dia bangun di media sosial dirasa tidak kompatibel dengan perusahaan” jelasnya.
Dessy yang juga pemilik Jasa marketing konsultan seputarmarketing.com juga memberikan penjelasan mengenai keuntungan memiliki personal branding yang baik.
“Dengan personal branding yang baik, kita tidak perlu susah payah untuk hard selling karena kita sudah mendapatkan nilai tambah dimata customer maupun HR Manager.” Ucapnya yang langsung disambut anggukan dari para peserta diskusi yang merupakan HR Manager.
Kopdar yang dikemas secara santai ini ditutup dengan foto bersama anggota yang tersisa dan dilanjutkan dengan pembuatan grup Whatsapp agar tetap dapat saling berkomunikasi.
Menghadapi keadaan industri 4.0, WIMA selaku produsen perlu memahami tentang konsep digital marketing dan digital branding yang akan menjadi dasar yang kuat dalam proses pembentukan marketing division. Divisi ini nantinya akan punya peran besar sebagai task force dalam membangun brand WIMA maupun motor GESITS di ranah digital.
Prasetyo Primandaru
Sekretaris Perusahaan
PT WIKA INDUSTRI MANUFAKTUR